Senin, 08 Agustus 2016

Alat Ukur Kuat Arus Listrik

         Blog KoFi - Ada dua macam alat ukur kuat arus listrik dalam suatu rangkaian listrik, yaitu aperemeter analog dan amperemeter digital. Dari kedua alat ukur ini, amperemeter analog merupakan istrumen yang paling banyak digunakan.

         Ketika kita melakukan pengukuran arus listrik dalam suatu rangkaian, sumber arus listrik harus dihubungkan secara seri dengan amperemeter tersebut. Gunakan batas ukur yang sesuai atau lebih tinggi. Sebagai contoh, untuk mengukur kuat arus listrik 40 mA digunakan batas ukur maksimum yang lebih besar dari 40 mA. Cara membaca skala maperemeter adalah sebagai berikut.
Hasil pengukuran = (skala terbaca/skala maksimum) $ \times $ batas ukur.

Contoh pengukuran kuat arus listrik :

Kita mengukur kuat arus dalam sebuah rangkaian dengan amperemeter, hasil pengukuran diperoleh seperti data pada gambar berikut.

Tentukan hasil pengukuran tersebut?
Jawab :
Skala terbaca = 70
Skala maksimum = 100
Batas maksimum = 10 mA
Hasil pengukuran = 70/100 $ \times $ 10 mA = 7 mA
Jadi, hasil pengukurannya dilaporkan sebagai berikut.
I = ($7 \pm 0,1$) mA
Ketidakpastian pengukuran kuat arus listrik 0,1 mA (satu decimal)
Persentase ketidakpastian relative = 0,1/7 $ \times $ 100% = 1,43%

       Demikian pembahasan materi Alat Ukur Kuat Arus Listrik dan contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan pengukuran dan besaran fisika yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar